Tuesday, August 29, 2017
Manajemen berbasis
sekolah dapat dimaknai sebagai desentralisasi yang sistematis pada otoritas dan
tanggung jawab tingkat sekolah untuk membuat keputusan atas masalah signifikan
terkait penyelenggaraan sekolah dalam kerangka kerja yang ditetapkan oleh
pusat, berkaitan dengan tujuan, kebijakan, kurikulum, standar, dan akuntabilitas.
Tampaknya pemerintah dari setiap negara ingin melihat adanya transformasi
sekolah. Transformasi diperoleh ketika perubahan yang signifikan, sistematik,
dan berlanjut terjadi dan akhirnya mengakibatkan hasil belajar siswa meningkat.
Peningkatan hasil belajar siswa pada akhirnya akan memberikan kontribusi pada
kesejahteraan ekonomi dan sosial suatu negara. Manajemen berbasis sekolah
selalu diusulkan sebagai satu strategi untuk mencapai transformasi sekolah.
Manajemen berbasis
sekolah telah dilembagakan di Negara-negara maju seperti Inggris, Selandia Baru
Australia, Kanada, dan Amerika Serikat. Di Inggris, lebih dari 25.000 sekolah
telah mempraktikkan MBS lebih dari satu dekade. Pertemuan Menteri-menteri
Pendidikan dari Negara APEC di Chili pada April 2004. APEC (Asia Pacific
Economic Cooperation) membicarakan mutu pendidikan dan tata kelola. Perhatian
khusus diarahkan pada desentralisasi. Para menteri sangat menyarankan (endorse)
manajemen berbasis sekolah sebagai satu strategi dalam reformasi pendidikan,
tatapi juga menyetujui aspek-aspek sentralisasi, seperti kerangka kerja bagi
akuntabilitas. Mereka mengakui bahwa pengaturannya akan bervariasi di
masing-masing negara, yang merefleksikan keunikan tiap-tiap setting.
Berikut beberapa Referensi yang dapat diunduh untuk memperdalam pemahaman tentang MBS. Silakan KLIK masing-masing judul
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Currently have 0 comments: